Duhai para jiwa yang sedang dalam coba,
Pada airmata yang sedang menitik,
Pada langkah yang sempat kan terhenti,
Pada lengan yang tak kuasa lagi untuk sekedar menggenggam,
Bersabarlah...
Bersabarlah...
Pada hati yang berlinang perih,
Pada dada yang penuh ronta,
Pada duka yang mendera,
Pada diri yang tak berarti,
Bersabarlah...
Bersabarlah...
Yakini bahwa engkau kan dimuliakan
Yakini bahwa kau akan dinikmatkan
Suatu saat nanti,
Biarkan titik air itu mengalir dari sudut matamu
Jangan enyahkan sedih yang membuncah di rongga dadamu
Usah kau paling duka yang mendera jiwamu
Karena kau cuma manusia,
Bersabarlah...
Bersabarlah...
Pada airmata yang sedang menitik,
Pada langkah yang sempat kan terhenti,
Pada lengan yang tak kuasa lagi untuk sekedar menggenggam,
Bersabarlah...
Bersabarlah...
Pada hati yang berlinang perih,
Pada dada yang penuh ronta,
Pada duka yang mendera,
Pada diri yang tak berarti,
Bersabarlah...
Bersabarlah...
Yakini bahwa engkau kan dimuliakan
Yakini bahwa kau akan dinikmatkan
Suatu saat nanti,
Biarkan titik air itu mengalir dari sudut matamu
Jangan enyahkan sedih yang membuncah di rongga dadamu
Usah kau paling duka yang mendera jiwamu
Karena kau cuma manusia,
Bersabarlah...
Bersabarlah...